Langkah Politik AHY Dinilai Bukan Sekadar Rekonsiliasi Biasa

langkah politik

topmetro.news – Langkah politik Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Jokowi setelah pemungutan suara 17 April lalu sampai sekarang, termasuk saat Lebaran pertama ke Istana Presiden, tidak lagi bisa dibaca sekadar langkah rekonsiliasi politik. Langkah-langkah itu dapat dibaca dalam langkah konsolidasi politik Partai Demokrat usai pelaksanaan Pemilihan Presiden 2019.

Demikian menurut penilaian Koordinator Lingkar Masyarakat Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti.

“Mengapa? Karena posisi Partai Demokrat di Koalisi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bukanlah partai yang menentukan. Sejauh yang kita lihat, posisi Partai Demokrat di dalam koalisi memang seperti ada dan tiada. Maka pertemuan berulang AHY dengan Jokowi tidak mewakili politik rekonsiliatif Koalisi Prabowo dengan Koalisi Jokowi. Faktanya memang, berbagai langkah itu malah dikritik oleh partai Koalisi Prabowo,” kata Ray di Jakarta, Kamis (6/6/2019).

Ray melihat, memang ada komunikasi politik antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama ini dikenal mandeg. Namun, kedua tokoh ini menyadari bahwa persoalan personal mereka memang tidak boleh menghambat dinamika politik yang lebih besar bagi kedua pihak. Apalagi dalam situasi yang saling menguatkan. Pelaku utamanya bukanlah mereka berdua tapi masuk ke generasi berikutnya.

“Dalam rangka inilah, kemampuan keduanya menahan ego personal memungkinkan langkah AHY dan Jokowi tidak mendapat sandungan,” jelas Ray.

Strategi Politik

Khusus untuk AHY, Ray menilai nampaknya ada perubahan strategi politik yang drastis. Perubahan itu dari menunggu ke mendatangi atau dari biasanya pasif ke aktif.

Dia melihat strategi ini terjadi tidak lepas dari evaluasi internal pihak SBY. Belajar dari berbagai pengalaman terlambat secara politik dalam beberapa kasus terakhir, mengakibatkan strategi politik harus dirubah. Bila selama ini lebih banyak menunggu, saatnya langsung menjemput. Strategi terlihat jauh lebih ampuh dan sesuai dengan usia AHY.

BACA | Idulfitri Momen Persatuan, KH Ma’ruf Doakan Prabowo-Sandi

“AHY nampaknya tak lagi bersikap menunggu di ujung. Tapi jika perlu menjemput. Terlibat dari awal dan bahkan dapat menginisiasi. Dalam pertimbangan itulah, maka seluruh langkah AHY ataupun SBY pasca-pencoblosan adalah langkah taktis untuk konsolidasi posisi AHY dan umumnya posisi Partai Demokrat,” tutup Ray.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment